-->

Sejarah dan Silsilah Sunan Cendana Kwanyar di Bangkalan

Sunan cendana merupakan cucu dari sunan ampel. beliau adalah keturunan ke 25 dari nabi muhammad saw. dan nama aslinya adalah sunan cendana adalah syeikh zainal abidin.

Sunan cendana diberikan julukan oleh masyakat dikarenakan pernah ada suatu kejadian luar biasa. beliau pernah bertapa di sebuah pohon cendana sehingga masyarakat lebih mengenal dengan sebutan sunan cendana.

Asal Usul Sunan Cendana (Syeikh Zainal Abidin)

Banyak cerita yang meneceritakan akan kejadian yang pernah terjadi di masa sunan cendana menyebrakan islam di puau madura. Dari beberapa informasi dari jurukunci dan warga setempat, akhirnya di rangkum seperti dibawah ini:

Cerita Sejarah Sunan Cendan Kwanyar di Bangkalan

Sesepuh kwanyar menceritakan bahwa ada suatu kejadian hebat / mukjizat dalam perjalanan sunan cendana. ketika pada jaman dahulu ada sebuah masjid yang membutuhkan beduk untuk dijadikan tanda waktunya sholat. 

Masyarakat sekitar, membutuhkan kayu besar untuk membuat beduk dikarenakan masyarakt berkeinginan beduk tidak ada sambungan. akhirnya masyarakat setempat setelah melakukan perembukan untuk pembuatan beduk untuk masjid dan masyarakat mulai meninjau pohon besar di sekitar daerah.

Akhirnya menemukan sebuah pohon cendana yang cocok sesuai dengan keinginan dan berbondong bongdonglah masyarakat untuk memotong kayu tersebut.

Ketika pada saat pemotongan kayu, pohon cendana tersebut terdengar suara yang minta tolong yang berkata "potonglah saya lebih tinggi karena akan kena kepala saya" dengan spontan masyarakat yang melakukan pemotongan kayu cendana tersebut kaget dan terkejut akan suara yang muncul.

Maka diikutilah perintah suara dari pohon cendana tersebut, setelah bagian atas terpotong waktunya memotong bagian paling bawah, dan pohon tersebut kembali berbicara "tolong potong kebawahan agar tidak kena kaki saya. masyarakat langsung melakukan pemotongan sesuai dengan perintah dari pohon cendana tersebut.

Setelah bagian atas dan bawah tersebut terpotong dan muncullah sesosok pria dari kayu cendana tersebut dan berkata terima kasih atas bantuan kepada saudara semuanya untuk tidak memotong terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. beliau adalah Syekh Zainal Abidin yang berjulukan sunan cendana. 

Sunan cendana diperintah oleh sunan ampel untuk menyebar ajaran agama islam di madura, dikarenakan masyarakat madura masih belum mengetahui ajaran islam. maka sunan cendana mengikuti perintah apa yang diamanatkan oleh sunan ampel .

Kemudian beliau berangkatlah menuju ke pulau madura dengan berjalan kaki dari surabaya menuju pulau madura, dikarenakan pada zaman dahulu belum ada kendaraan seperti sekarang ni, maka berjalanlah beliau untuk menuju ke pulauan tersebut.

Ditengah perjalanannya, banyak rintangan yang menghalanginya yaitu pada saat menyeberangi laut di selat madura, waktu itu ada seekor ikan mondung besar (ikan hiu) yang menghampirinya dipinggiran peisir surabaya dan berkata "saya siap untuk mengantarkan kanjeng sunan" dan akhirnya beliau naik dipunggung ikan tersebut menuju pulau madura.

Sesampai di selat madura tepatnya di kecamatan kwanyar sebelah timur pantai rongkong turunlah sunan cendana dari punggung ikan mandung dan  sunan cendana berkata kepada ikan mondung tersebut " Wahai ikan, imbalan apa yang engkau minta dari saya" dan ikan mondung tersebut berkata "saya tidak mengingankan apa-apa melainkan mendapatkan barokah darimu".

Akhirnya,
Sunan cendana secara spontan dan berkata berjanji kepada ikan mondung tersebut " apabila ada keturunan saya yang memakan engkau dan keturunanmu maka keturunan saya akan mengalami suatu penyakit kulit yang tidak bisa disembuhkan atau diobati". lalu,  ikan mondung tersebut langsung pergi ketengah lautan diselat madura.

Sewatu perisitirahatn sunan cendana, masyarakat sedang mencai air tawar karena diarea sekitar dekat dengan peisisir dan rasanya nyam-nyam atau asin. maka warag sekitar membutuhkan air untuk berwudhu.

Selepas istirahat, Syekh zainal abidin (sunan cendana) akan melakukan sholat dan mencari sumber air untuk melakukan wudhu' dari ujung timur hingga barat di daerah desa tersebut tidak menemukan air yang dapat dijadikan wudhu' karena airnya  terasa asin.

Maka sunan cendana kembali ke masjid dan kemudian menancapkan tongkat ke daerah pinggiran masjid dan atas izin allah swt maka terjadilah sebuah sumber yang deras dengan kedalaman 2 kolla tidak lebih atau pun kurang,  rasa air tersebut terasa netral tidak berasa asin dan seluruh desa tersebut terimbas barokah dari sunan cendana dikarenakan seluruh air di desa tidak terasa asin lagi meskipun berada di daerah pesisir.

Hingga akhir khayatnya, beliau dimakamkan di sekitar masjid dan warga sekitar menyebutnya dengan sunan cendan karena kejadian kayu bedug dan air yang tawar.

Silsilah Sunan Cendan Kwanyar Bangkalan

  1. NABI MUHAMMAD S.AW
  2. SAYYIDATINA FATIMAH AZ-ZAHRO  makam di Madinah istri Sayyidina Ali  bin Abi Tolib
  3. SAYYIDINA HUSAIN, makam di Karbala, Iraq
  4. ALI ZAINAL ABIDIN AS SAJJAD makam di madinah   
  5. MUHAMMAD AL-BAQIR, makam di Madinah
  6. JA’FAR AS-SHODIQ , makam di Madinah  
  7. ALI AL URAIDHI , makan di Madinah
  8. MUHAMMAD AN-NAQIB, makam di bashroh, Iraq   
  9. ISA AR-RUMI, makam di Bashroh, Iraq 
  10. AHMAD AL-MUHAJIR, makam di Alhusayyisah, HadraMaut, Yaman
  11. UBAIDILLAH/ ABDULLAH, makam di HadraMaut, Yaman    
  12. ALWI , makam di Sahal, Yaman  
  13. MUHAMMAD SOHIBUSSHOUMIAH , makam di Bait Jabir, HadraMaut, Yaman 
  14. ALWI AS-TSANI, makam di Bait Jabir, HadraMaut, Yaman
  15. ALI KHOLI’ QOSAM, makam di Tarim, HadraMaut,
  16. MUHAMMAD SHOHIB MARBATH, makam di Zifar, HadraMaut, Yaman
  17. ALWI AMMIL FAQIH, makam di Tarim, HadraMaut, Yaman
  18. ABDUL MALIK AZMAT KHAN, lahir di kota Qosam Hadramaut Sekitar Th 574 H , Hijrah Ke India, meninggal dan di makam kan di Naserabad India mempunyai putra
  19. AL-AMIR ABDULLAH AZMATKHAN  ,  lahir di Nashr Abad India , di makamkan Naserabad India, mempunyai putra
  20. AL-AMIR AL-MUADZOM SYAH MAULANA AHMAD JALALUDDIN , di makamkan di Naserabad India, mempunyai putra :
  21. JAMALUDDIN AL HUSEINI/ JUMADIL QUBRO, makam di Tosora wajo Makasar, mempunyai putra :
  22. IBROHIM AS MOROQONDI makam di gersik harjo Tuban, mempunyai putra :
  23. RADEN ALI RAHMATULLAH SUNAN AMPEL, makam di Ampel Surabaya mempunyai putra :
  24. RADEN QOSIM SUNAN DERAJAD, makam di Paciran lamongan.mempunyai putra
  25. RADEN MUHAMMAD AL KHOTIB BANDARDAYA[1], makam di gersik mempunyai putra  :
  26. ZAINAL ABIDIN SUNAN CENDANA, makam di Kwanyar bangkalan.

Nama beliau dalam kitab silsilah kuno morombuh adalah UMAR MAIRI, setelah mendapat mandat dari sultan amangkurat 1 untuk menumpas pembrontakan di balmbangan beliau mendapat gelar PANGERAN PURNO JOYO atau PRONOJOYO. Didalam menumpas pemberontakan diblambangan beliau di bantu oleh dua sepupunya yaitu Kiai Bungsoh bin Sunan Waruju bin panembahan kulon dan kiai kabuh kabuh putra nyai ageng Kentil binti panembahan kulon.

Diperkirakan beliau menututi masa pemerintahan Cakraningrat 1 Raden Praseno (1624 – 1648)  makamnya berada di Kwanyar Bangkalan.

Bindereh Habib Morombuh mencatat dalam kitab silsilah beliau bahwa sunan cendana memiki tiga orang istri. Istri pertama yaitu NYAI BUKABUH BINTI KYAI BUKABUH BIN NYAI ROBIATUL ADAWIYAH GEDE KENTIL BINTI PANEMBAHAN KULON BIN SUNAN GIRI, mempunyai putra putri sebagai berikut:
  1. YA’QUB / PUTRA MENGGALA/PANEMBAHAN SAMPANG, di makamkan DI PETAPAN LABANG BANGKALAN mempunyai putra
  2. NYAI NUR  OMBEN , dimakamkan di PETAPAN. ISTRI KYAI ABDULLAH  NEPA OMBEN
  3. NYAI KUMALA, ISTRI ABDULLAH KYAI TANJUNG BIN KHOTIB PESEPEN TANJUNG BIN KHOTIB SAMPANG , di makamkan DI PETAPAN, BANGKALAN.
  4. Istri kedua yaitu NYAI A NOM LABBUWAN , mempunyai putri…>>>
  5.  NYAI AMINAH /NYAI LEMBHUNG, ISTRI DARI SAYYID ABDULLAH BIN KHOTIB MANTOH BIN PANEMBAHAN KULON. Keduanya dimakamkan DI LEMBUNG SOMOR KONENG KWANYAR BANGKALAN.
  6. NYAI SHOLIHAH, PAMEKASAN BUJUK KERATON KEMBANG KUNING PAMEKASAN
  7. NYAI TENGGHI, TATTANGOH PAMEKASAN, 
  8. JASAD / IRSYAD , GRESIK
Nama putra putri Sunan cendana sudah mashur yang di sebutkan di banyak silsilah dan tidak ada khilaf. namun menurut catatan sumenep ada nama anak sunan cendana yang tidak mashur di bangkalan tapi mashur di sumenep yakni Kiai Syist. Kiai syist memiliki putra kiai Abdul karim Agung Balang dan Kiai Muban.

Selain catatan Sumenep juga ada catatan Pemekasan bahwa sunan cendana berputra Kyai Hakimuddin Tejo dan catatan Kenjeran yakni Kyai Ahmad Kholiq Kenjeran

Penutup
Itulah sejarah dan silsilah Sunan Cendan Kawanyar di Bangkalan yang memiliki sejarah cerita yang legendaris. Sekian dan terima kasih atas kunjungan ke website maduracity - semoga postingan diatas bermanfaat bagi para pembaca.

2 komentar

  1. Hadiri Husni
    Bang, sy orang Morombuh yg juga tertarik dengan sejarah Sunan-sunan. Bisa kita kontak2an. Ngopi
    • Madura City
      Siap mas.
      081703300338