Rumah Kediaman Kapiten Tan Kuang Pang (Tokoh Tionghoa di Bangkalan)
Rumah kediaman Kapiten Tan Kuang Pang yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto Bangkalan ini memang menarik untuk di informasikan, karena selain merupakan seorang Tokoh pimpinan orang Tionghoa di Bangkalan pada masa penjajahan Belanda, bangunan ini ternyata merupakan bangunan yang dipergunakan untuk aktivitas yakni Pendidikan dan Usaha Kecil (pabrik roti dan es lilin).
{tocify} $title={Daftar isi :}
Pendidikan Kapiten Tan Kuang Pang
Kediaman Tan Kuang Pang |
Bangunan yang dijadikan Sekolah Dasar Negeri Kapitan
Sekolah tersebut memang tidak bertahan lama, hal tersebut disebabkan kekurangan anak didik, yang pada akhirnya di kisaran tahun 1970an Sekolah Dasar Negeri Kapitan dibubarkan, sedangkan anak didiknya di pindahkan ke Sekolah Dasar Negeri Morkembhang yang akhirnya menjadi cikal bakal dari Sekolah Dasar Pedjagan 1 dan Sekolah Dasar Pedjagan 2 Bangkalan sampai sekarang.
Usaha Kecil Kapiten Tan Kuang Pang
Bangunan Pabrik Roti Kapiten Tan Kuang Pang |
Bangunan depan di sebelah Barat, digunakan untuk pembuatan roti / pabrik roti di tahun 1965. Roti tersebut dipasarkan selain di kota Bangkalan juga dipasarkan di dartah Ketapang Sampang. Namun pada tahun 1977 pabrik ini tidak bertahan lama, karena pabrik roti tersebut harus gulung tikar karena kendala modal.
Tungku Pemanas |
Termos yang digunakan untuk jualan es lilin |
Pedagang yang memasarkan es lilin |
Di Sebelah Timurnya digunakan sebagai tempat usaha pembuatan Es Lilin yang memakai Sojjin. Es tersebut di jajakan keliling kota dengan menggunakan termos oleh si pedagang es dengan cara di pikul dan memang pada saat itu es lilin tersebut sangat digemari oleh anak-anak sekolahan di Kota Bangkalan sekitar tahun 1970an, namun pada akhirnya Es lilin tersebut gulung tikar karena kalah bersaing dengan yang lainnya.
Bangunan yang digunakan pembuatan Es Lilin
Namun seiring perjalanan waktu usaha kecil tersebut (Pabrik roti dan Es Lilin) tidak mungkin dilanjutkan lagi, akhirnya para pekerja baik pabrik roti maupun es lilin terpaksa di berhentikan karena sudah tidak ada aktivitas lagi sedangkan para pelayan masih tetap dipertahankan.
Baca juga : Tradisi Maulid Nabi di Bangkalan Madura