Sejarah Pababaran Trunojoyo di Kabupaten Sampang
Situs sejarah yang berada di lokasi Kelurahan Rongtengah Kecamatan Sampang, ditempuh ± 200 m dari pusat Kota Sampang merupakan sebuah situs sejarah yang berupa petilasan tempat lahirnya Pangeran Trunojoyo, dimana didalamnya terdapat tempat untuk menanamkan ari-ari Pangeran Trunojoyo.
Nila Prawata atau yang lebih populer dengan sebutan Pengeran Trunojoyo ini merupakan putra dari Demang Malaja Kusuma yang dilahirkan di kampung Pababaran Sampang.
Demang Malaja Kusuma adalah putra Pangeran Tjakraningrat I atau saudara muda Raden Undakan dengan gelar Pangeran Tjakaningrat II.
Congkop tempat tertanam ari-ari Pangeran Trunojoyo
Congkop tempat tertanam ari-ari Pangeran Trunojoyo
Tempat ari-ari Pangeran Trunojoyo
Tempat ari-ari Pangeran Trunojoyo
Setelah melihat pemerintahan Mataram dibawah kepemimpinan Amangkurat I yang kurang bijaksana, Adipati Anom Putra Amangkurat I meninggal dunia, Adipati Anom dengan gelar Amangkurat II dinobatkan sebagai Raja Mataram.
Untuk memadamkan perlawanan Pangeran Trunojoyo, maka Amangkurat II meminta bantuan kepada Belanda.
Walaupun Amangkurat II dibantu tentara Belanda, usaha memadamkan perlawanan penembahan Trunojoyo selalu gagal.
Selanjutnya Amangkurat II mengeluarkan Pangeran Tjakraningrat II dari tahanan. Dengan bantuan pangeran Tjakranigrat II dan kapten Speelman Belanda, Pangeran Trunojoyo dapat ditangkap di daerah gunung Kelud.
Baca juga : Sejarah Perselisihan Raden Trunojoyo dengan Tjakraningrat II
Sebagai Pahalawan asli Sampang sampai sekarang belum ada refrensi dimana jasad pangeran Trunojoyo dikebumikan... [DI]