-->

Sejarah Pababaran Trunojoyo di Kabupaten Sampang

Situs sejarah yang berada di lokasi Kelurahan Rongtengah Kecamatan Sampang, ditempuh ± 200 m dari pusat Kota Sampang merupakan sebuah situs sejarah yang berupa petilasan tempat lahirnya Pangeran Trunojoyo, dimana didalamnya terdapat tempat untuk menanamkan ari-ari Pangeran Trunojoyo.

Nila Prawata atau yang lebih populer dengan sebutan Pengeran Trunojoyo ini merupakan putra dari Demang Malaja Kusuma yang dilahirkan di kampung Pababaran Sampang. 

Demang Malaja Kusuma adalah putra Pangeran Tjakraningrat I atau saudara muda Raden Undakan dengan gelar Pangeran Tjakaningrat II.

Congkop tempat tertanam ari-ari Pangeran Trunojoyo


Congkop tempat tertanam ari-ari Pangeran Trunojoyo


Tempat ari-ari Pangeran Trunojoyo


Tempat ari-ari Pangeran Trunojoyo


Sewaktu Pangeran Trunojoyo berusia 7 tahun karena telah dituduh telah berbuat jahat kepada Amangkurat I Mataram, maka Demang Malaja Kusuma bersama istri dan dua putrinya dihukum mati. 

Setelah keluarganya terbunuh, Pangeran Trunojoyo nasibnya tidak menentu dan menjadi buruan kerajaan Mataram. 

Bahkan tanpa alasan yang jelas Pangeran Trunojoyo diancam oleh pamannya Tjakranigrat II untuk dibunuh. 

Pangeran Trunojoyo selamat dari hukuman mati karena masih kanak-kanak dan masih mendapat perlindungan dari ulama Mataram bernama Pangeran Kajoran

Setelah melihat pemerintahan Mataram dibawah kepemimpinan Amangkurat I yang kurang bijaksana, Adipati Anom Putra Amangkurat I meninggal dunia, Adipati Anom dengan gelar Amangkurat II dinobatkan sebagai Raja Mataram. 

Untuk memadamkan perlawanan Pangeran Trunojoyo, maka Amangkurat II meminta bantuan kepada Belanda.

Walaupun Amangkurat II dibantu tentara Belanda, usaha memadamkan perlawanan penembahan Trunojoyo selalu gagal. 

Selanjutnya Amangkurat II mengeluarkan Pangeran Tjakraningrat II dari tahanan. Dengan bantuan pangeran Tjakranigrat II dan kapten Speelman Belanda, Pangeran Trunojoyo dapat ditangkap di daerah gunung Kelud. 

Baca juga : Sejarah Perselisihan Raden Trunojoyo dengan Tjakraningrat II

Sebagai Pahalawan asli Sampang sampai sekarang belum ada refrensi dimana jasad pangeran Trunojoyo dikebumikan... [DI]